Kanker serviks merupakan pertumbuhan dari suatu kelompok sel yang tidak normal pada serviks (leher rahim). Penyebab utamanya adalah virus yang disebut Human Papilloma (HPV) yang dapat menyebabkan kanker.
HPV 16 dan 18 secara bersama mewakili 70% penyebab kanker serviks. Biasanya sebagian besar infeksi akan sembuh dengan sendirinya namun kadang bisa menjadi infeksi persisten yang dapat berkembang menjadi kanker serviks.
Yang perlu diketahui mengenai virus HPV:
1. HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual.
2. Penularan dapat juga terjadi meski tidak melalui hubungan seksual.
3. HPV dapat bertahan dalam suhu panas.
Bagaimana gejala KANKER SERVIKS?
Kebanyakan infeksi HPV dan kanker serviks stadium dini berlangsung tanpa menimbulkan gejala sedikitpun sehingga penderita masih dapat menjalani kegiatan sehari-hari.
Namun, jika dilakukan pemeriksaan deteksi dini dapat ditemukan adanya sel-sel serviks yang tidak normal yang disebut juga sebagai lesi prakanker.
Bila kanker sudah mengalami progresifitas atau stadium lanjut maka gejala-gejala yang dapat timbul antara lain:
- Pendarahan setelah senggama.
- Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.
- Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.
- Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
- Nyeri ketika berhubungan seksual.
Jangan tunda untuk menghubungi dokter anda jika Anda menemui gejala tersebut.
Kami berikan SOLUSI PRAKTIS bagi anda untuk mencegah terkena kanker serviks yang bukan melalui hubungan pasutri, dengan Tissue Double Majakani (TDM) produk ISTIMEWA dari Boyke & Co.
Untuk informasi, Klik DISINI
Jumat, 27 Januari 2012
Sabtu, 29 Januari 2011
Ancaman di Balik 'Permak' Payudara
Untuk memperindah payudara, tidak sedikit wanita yang menjalani operasi plastik atau implan payudara. Meski terbilang aman jika dilakukan ahli bedah terpercaya, prosedur ini tetap menyimpan risiko.
Menurut penelitian terbaru terungkap ada risiko baru yang membahayakan akibat menjalani implan payudara. Wanita yang melakukan prosedur ini memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker langka di sekitar silikon payudara mereka.
Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat dalam laporannya menyebutkan, wanita dengan payudara yang dipermak lebih berisiko terkena kanker payudara langka. Badan ini menyarankan agar wanita dengan payudara implan harus memeriksakan diri secara rutin meski tidak ada gejala penyakit.
Protes terhadap keamanan implan payudara di Amerika Serikat telah berlangsung bertahun-tahun dan sempat dilarang pada 1992 akibat kebocoran silikon yang menyebabkan penyakit kronis.
"Kita tidak cukup tahu mengenai produk dan apakah aman digunakan," kata Amy Allina, Direktur Kebijakan National Women's Health Network.
Diperkirakan, 5-10 juta wanita di seluruh dunia menggunakan implan payudara dengan alasan kesehatan atau kecantikan.
Dalam laporannya, FDA menemukan 60 laporan terjadinya kanker kekebalan tubuh yang dinamai limfoma anaplastik sel besar (ALCL). Diketahui, pengembangan penyakit ini terjadi di bekas luka dekat implan payudara. Sedangkan jenis kanker ini sangat jarang ditemukan pada wanita yang tidak menggunakan implan, hanya terjadi pada tiga dari 100 juta orang.
"Kita membutuhkan lebih banyak data untuk lebih memahami masalah ini" Allina mengungkapkan, seperti dikutip CBC News.
Gejala kanker ALCL, termasuk pembengkakan atau rasa nyeri di sekitar daerah implan. Gangguan ini muncul antara satu hingga 23 tahun setelah perangkat tersebut dimasukkan. Allina menyarankan untuk menghubungi dokter jika wanita merasakan gejala tersebut. Perawatannya termasuk pengangkatan implan, kemoterapi atau radiasi.
Namun belum ditemukan apakah wanita yang menjalani implan payudara pasca-operasi pengangkatan payudara memiliki risiko lebih tinggi daripada mereka yang menanam implan demi alasan kosmetik.
Menurut penelitian terbaru terungkap ada risiko baru yang membahayakan akibat menjalani implan payudara. Wanita yang melakukan prosedur ini memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker langka di sekitar silikon payudara mereka.
Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat dalam laporannya menyebutkan, wanita dengan payudara yang dipermak lebih berisiko terkena kanker payudara langka. Badan ini menyarankan agar wanita dengan payudara implan harus memeriksakan diri secara rutin meski tidak ada gejala penyakit.
Protes terhadap keamanan implan payudara di Amerika Serikat telah berlangsung bertahun-tahun dan sempat dilarang pada 1992 akibat kebocoran silikon yang menyebabkan penyakit kronis.
"Kita tidak cukup tahu mengenai produk dan apakah aman digunakan," kata Amy Allina, Direktur Kebijakan National Women's Health Network.
Diperkirakan, 5-10 juta wanita di seluruh dunia menggunakan implan payudara dengan alasan kesehatan atau kecantikan.
Dalam laporannya, FDA menemukan 60 laporan terjadinya kanker kekebalan tubuh yang dinamai limfoma anaplastik sel besar (ALCL). Diketahui, pengembangan penyakit ini terjadi di bekas luka dekat implan payudara. Sedangkan jenis kanker ini sangat jarang ditemukan pada wanita yang tidak menggunakan implan, hanya terjadi pada tiga dari 100 juta orang.
"Kita membutuhkan lebih banyak data untuk lebih memahami masalah ini" Allina mengungkapkan, seperti dikutip CBC News.
Gejala kanker ALCL, termasuk pembengkakan atau rasa nyeri di sekitar daerah implan. Gangguan ini muncul antara satu hingga 23 tahun setelah perangkat tersebut dimasukkan. Allina menyarankan untuk menghubungi dokter jika wanita merasakan gejala tersebut. Perawatannya termasuk pengangkatan implan, kemoterapi atau radiasi.
Namun belum ditemukan apakah wanita yang menjalani implan payudara pasca-operasi pengangkatan payudara memiliki risiko lebih tinggi daripada mereka yang menanam implan demi alasan kosmetik.
Sumber : Yahoo - VIVAnews
Selasa, 13 Oktober 2009
Breast Cancer Awareness Month
Best Way to Beat Breast Cancer is to Prevent It
Executive Summary by Kasy Carr
Executive Summary by Kasy Carr
Breast Cancer Awareness Month is a time when women and young girls are alerted to the importance of early detection. This does not mean that women are not made aware of what is involved with breast cancer treatments, self breast examination and recovery issues all year round; it is just strongly more focused upon in October through Breast Awareness Campaigns.
Breast cancer groups will include people who care, and are compassionate towards your feelings. Cancer care workers will help you the best they can to come to terms with having breast cancer, be there for you when undergoing treatment for breast cancer...right through the recovery period and after care.
Breast cancer groups will include people who care, and are compassionate towards your feelings. Cancer care workers will help you the best they can to come to terms with having breast cancer, be there for you when undergoing treatment for breast cancer...right through the recovery period and after care.
If you would like to help these people who work tirelessly tending to the sick, then you can. Some people will run a marathon to raise funds for breast cancer while others may put on a show and sell tickets to make money for their breast cancer charity.
Take part in breast cancer networks - this may help you feel that, through your experiences, you are helping other women in a similar situation."
Come on girls get cracking on making those Halloween costumes and go make money for Breast Cancer. Halloween Costume Tip: Go dressed up as nurses and doctors with fully painted up zombie style faces.
Take part in breast cancer networks - this may help you feel that, through your experiences, you are helping other women in a similar situation."
Come on girls get cracking on making those Halloween costumes and go make money for Breast Cancer. Halloween Costume Tip: Go dressed up as nurses and doctors with fully painted up zombie style faces.
Senin, 12 Oktober 2009
National Breast Cancer Awareness Month
National Breast Cancer Awareness Month is an annual international health campaign organized by major breast cancer charities every October to increase awareness of the disease and to raise funds for research into its cause, prevention, and cure.
Jumat, 09 Oktober 2009
MRCCC, Pusat Kanker dengan fasilitas mutakhir
Kehadiran alat pengobatan kanker akselelator linear (linac) yang dilengkapi sistem pencitraan On-Board Imager akan mengukuhkan di Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) sebagai pusat kanker dengan peralatan terlengkap dan mutakhir di Indonesia.
MRCCC pada hari Jumat (12/9) di Jakarta telah menandatangani nota kesepahaman dengan Varian Medical Systems yang berbasis di Amerika Serikat untuk pembelian linac dengan sistem On-Board Imager.
Linac termutakhir buatan Varian ini akan menambah koleksi peralatan canggih yang melengkapi fasilitas MRCCC. Pusat kanker ini sebelumnya menyatakan akan menerapkan teknologi mutakhir lainnya buatan IBA yakni clinical cyclotron untuk memproduksi isotop dan generasi terkini PET-CT scan dari Phillips.
Dua peralatan terakhir ini dapat disebut sebagai "film dan kamera" yang digunakan untuk mendeteksi lokasi dari penyakit berbahaya yang terkecil sekalipun. Alat-alat ini berbeda dengan linac yang berfungsi mematikan sel kanker dengan radiasi yang ditargetkan.
Menurut Timothy Guertin selaku Chief Executive Operating (CEO) Varian Medical Systems, cara kerja linac adalah menciptakan sinar X energi tinggi yang menghancurkan tumor dengan cara mematikan sel-sel kanker yang tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri.
"Dengan keakuratan linac dari varian dapat menunjuk secara tepat lokasi dari penyakit yang berbahaya tersebut, agar lebih aman, akurat, dan tidak merusak sel-sel yang sahat," ujarnya.
On- Board sendiri merupakan alat pencitraan robotik termutakhir yang ada saat ini. Alat ini berfungsi untuk melacak tumor secara real-time dengan tingkat akurasi sangat tinggi, dan dapat menempatkan pasien secara otomatis.
Keunggulan alat ini memungkinkan dokter untuk berkonsentrasi pada dosis radiasi di tumor sekaligus melindungi jaringan sehat yang ada di sekelilingnya. Hal ini berarti radiasi dosis tinggi diteruskan secara cepat dengan tingkat akurasi tinggi sehingga pengobatan dapat berjalan cepat, kenyamanan pasien lebih tinggi dan hasil yang lebih baik.
Guertin menjelaskan terapi radiasi telah digunakan untuk pengobatan pasien selama lebih dari 50 tahun. Selama kurun waktu tersebut, banyak inovasi yang telah dibuat untuk memastikan terapi ini aman dan efektif dibanding terapi-terapi lainnya.
Terapi radiasi digunakan untuk pengoatan beragam jenis kanker seperti kanker kandung kemih, otak, payudara, usus besar, kanker di bagian kewanitaan, kanker di bagian kepala dan leher, limfoma, paru-paru, prostat dan kulit.
DR Mochtar Riady sendiri telah menyatakan MRCCC akan menjadi pusat pengobatan kanker terlengkap di Indonesia, yang dapat menangani beragam penyakit kanker. MRCC menjadi rumah sakit swasta berstandar internasional di pusat Jakarta yang menggunakan peralatan mutakhir yang dipadukan dengan generasi terbaru sistem IT.
Building of Hope MRCCC, demikian nama rumahsakit kanker ini, dibangun 29 lantai dan berkapasitas 210 tempat tidur. Berlokasi di dekat Hotel The Aryaduta Suites dan Plaza Semanggi, rumah sakit ini memiliki luas total 53.000 m2 dan akan beroperasi pada kuartal keempat tahun 2009.
MRCCC pada hari Jumat (12/9) di Jakarta telah menandatangani nota kesepahaman dengan Varian Medical Systems yang berbasis di Amerika Serikat untuk pembelian linac dengan sistem On-Board Imager.
Linac termutakhir buatan Varian ini akan menambah koleksi peralatan canggih yang melengkapi fasilitas MRCCC. Pusat kanker ini sebelumnya menyatakan akan menerapkan teknologi mutakhir lainnya buatan IBA yakni clinical cyclotron untuk memproduksi isotop dan generasi terkini PET-CT scan dari Phillips.
Dua peralatan terakhir ini dapat disebut sebagai "film dan kamera" yang digunakan untuk mendeteksi lokasi dari penyakit berbahaya yang terkecil sekalipun. Alat-alat ini berbeda dengan linac yang berfungsi mematikan sel kanker dengan radiasi yang ditargetkan.
Menurut Timothy Guertin selaku Chief Executive Operating (CEO) Varian Medical Systems, cara kerja linac adalah menciptakan sinar X energi tinggi yang menghancurkan tumor dengan cara mematikan sel-sel kanker yang tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri.
"Dengan keakuratan linac dari varian dapat menunjuk secara tepat lokasi dari penyakit yang berbahaya tersebut, agar lebih aman, akurat, dan tidak merusak sel-sel yang sahat," ujarnya.
On- Board sendiri merupakan alat pencitraan robotik termutakhir yang ada saat ini. Alat ini berfungsi untuk melacak tumor secara real-time dengan tingkat akurasi sangat tinggi, dan dapat menempatkan pasien secara otomatis.
Keunggulan alat ini memungkinkan dokter untuk berkonsentrasi pada dosis radiasi di tumor sekaligus melindungi jaringan sehat yang ada di sekelilingnya. Hal ini berarti radiasi dosis tinggi diteruskan secara cepat dengan tingkat akurasi tinggi sehingga pengobatan dapat berjalan cepat, kenyamanan pasien lebih tinggi dan hasil yang lebih baik.
Guertin menjelaskan terapi radiasi telah digunakan untuk pengobatan pasien selama lebih dari 50 tahun. Selama kurun waktu tersebut, banyak inovasi yang telah dibuat untuk memastikan terapi ini aman dan efektif dibanding terapi-terapi lainnya.
Terapi radiasi digunakan untuk pengoatan beragam jenis kanker seperti kanker kandung kemih, otak, payudara, usus besar, kanker di bagian kewanitaan, kanker di bagian kepala dan leher, limfoma, paru-paru, prostat dan kulit.
DR Mochtar Riady sendiri telah menyatakan MRCCC akan menjadi pusat pengobatan kanker terlengkap di Indonesia, yang dapat menangani beragam penyakit kanker. MRCC menjadi rumah sakit swasta berstandar internasional di pusat Jakarta yang menggunakan peralatan mutakhir yang dipadukan dengan generasi terbaru sistem IT.
Building of Hope MRCCC, demikian nama rumahsakit kanker ini, dibangun 29 lantai dan berkapasitas 210 tempat tidur. Berlokasi di dekat Hotel The Aryaduta Suites dan Plaza Semanggi, rumah sakit ini memiliki luas total 53.000 m2 dan akan beroperasi pada kuartal keempat tahun 2009.
Sumber : AC, Kompas
Jumat, 12 September 2008 | 14:44 WIB
Langganan:
Postingan (Atom)